JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan MyRepublic menghadirkan layanan internet gratis berkecepatan 500 Mbps selama satu tahun. Program ini ditujukan bagi enam sekolah di Provinsi Sumatra Utara yang terdampak bencana banjir, agar kegiatan belajar-mengajar kembali berjalan lancar.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan harapannya agar fasilitas ini dimanfaatkan secara maksimal. Menurut Meutya, konektivitas yang handal akan mendukung proses pendidikan digital yang sempat terganggu akibat bencana.
Selain itu, Meutya menekankan bahwa dukungan ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk mempermudah akses pendidikan di tengah situasi darurat. "Semoga dukungan kemanusiaan dari sisi konektivitas ini dapat menunjang pengajaran digital sejalan dengan program Bapak Presiden," ujarnya.
Duta Roketin Tunas Digital Dorong Budaya Digital Aman
Selain bantuan internet, Komdigi juga memperkenalkan Duta Roketin Generasi Tunas Digital di lingkungan sekolah. Para duta yang berasal dari kalangan siswa ini memiliki tugas untuk menyosialisasikan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak.
Peran duta digital ini juga termasuk mengedukasi teman sebaya tentang penggunaan ruang digital yang aman dan bertanggung jawab. Anak-anak diharapkan mampu mengingatkan satu sama lain tentang pentingnya menunda usia masuk media sosial sesuai dengan tumbuh kembang mereka.
Meutya menekankan bahwa perlindungan anak di dunia digital tidak cukup hanya melalui regulasi. Praktik nyata di lingkungan terdekat anak, seperti sekolah dan rumah, menjadi kunci keberhasilan implementasi perlindungan ini.
Peran guru dan orang tua menjadi teladan penting dalam membentuk kebiasaan digital anak yang sehat. "Kalau anak-anaknya tidak boleh bersosial media, guru-gurunya juga jangan di depan anak-anaknya main sosmed," tegas Meutya.
Mencegah Adiksi Media Sosial pada Anak
Komdigi juga menyoroti risiko adiksi media sosial terhadap tumbuh kembang dan kesehatan mental anak. Meutya menegaskan perlunya pencegahan sejak dini agar anak dapat menggunakan teknologi secara bijak dan seimbang.
Pengawasan dan bimbingan dari orang tua serta guru menjadi langkah konkret untuk mencegah penggunaan media sosial secara berlebihan. Hal ini diharapkan menciptakan generasi muda yang lebih bertanggung jawab dan cerdas dalam memanfaatkan teknologi.
Selain itu, pendekatan edukatif melalui program Tunas Digital dirancang untuk menanamkan kesadaran akan etika digital. Dengan begitu, anak-anak dapat memahami dampak positif dan negatif dari interaksi di ruang digital sejak awal.
Mengurangi Kesenjangan Digital dan Mendorong Inovasi Pendidikan
Wakil Gubernur Sumatra Utara, Surya, menyambut baik bantuan internet dari Komdigi. Ia berharap program ini dapat memperkecil kesenjangan digital antar-sekolah sekaligus mendorong inovasi dalam metode pembelajaran.
Menurut Surya, seluruh peserta didik berhak memperoleh kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan digital. Pemerintah daerah berkomitmen memastikan akses yang merata agar kualitas pendidikan tidak terhambat oleh keterbatasan infrastruktur internet.
Konektivitas yang stabil di sekolah terdampak bencana juga memungkinkan penerapan pembelajaran berbasis teknologi. Guru dan siswa kini dapat mengakses berbagai sumber belajar digital tanpa hambatan, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif.
Harapan untuk Pendidikan Digital yang Lebih Merata
Program ini diharapkan menjadi model bagi inisiatif serupa di daerah lain yang terdampak bencana atau memiliki keterbatasan akses internet. Komdigi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, penyedia layanan internet, dan sekolah dalam mempercepat transformasi digital pendidikan.
Dengan internet berkecepatan tinggi, siswa dapat mengikuti pembelajaran daring dan kegiatan kreatif digital secara lebih optimal. Guru juga dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan metode pengajaran yang lebih menarik dan interaktif.
Selain aspek teknis, program ini menekankan pentingnya penguatan karakter digital siswa. Melalui duta digital, anak-anak diharapkan mampu menularkan budaya digital yang aman, bertanggung jawab, dan etis kepada teman-temannya.
Pandangan Ke Depan
Bantuan internet gratis dari Komdigi dan MyRepublic menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pendidikan pasca-bencana. Program ini tidak hanya memulihkan akses belajar, tetapi juga menanamkan literasi digital sejak dini.
Kombinasi antara konektivitas cepat dan edukasi digital diharapkan menghasilkan generasi muda yang adaptif, kreatif, dan mampu menghadapi tantangan dunia digital. Dengan dukungan berbagai pihak, pendidikan digital di Sumatra Utara dapat berjalan merata dan berkualitas, meski dalam kondisi yang sulit sekalipun.