Beras dan Pangan

Indonesia Salurkan 44 Ribu Ton Beras dan Pangan, Stok Nasional Aman

Indonesia Salurkan 44 Ribu Ton Beras dan Pangan, Stok Nasional Aman
Indonesia Salurkan 44 Ribu Ton Beras dan Pangan, Stok Nasional Aman

JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa bantuan beras pemerintah untuk penanganan bencana dan kebutuhan pangan di wilayah Sumatera telah tersalurkan sekitar 44.000 ton. Laporan ini disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna Tahun 2025 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 15 Desember 2025.

“Izin Bapak Presiden kami laporkan bantuan pangan ke daerah bencana. Kami sudah mengirimkan beras kurang lebih 44.000 ton sampai dengan hari ini," ujar Amran di hadapan Presiden dan jajaran menteri.

Paparan Menteri Pertanian mendapat apresiasi tersendiri. Laporan ini menjadi satu-satunya yang mendapat tepuk tangan dari Presiden Prabowo Subianto dan seluruh menteri yang hadir.

Selain beras, Kementerian Pertanian juga menyalurkan bantuan minyak goreng serta dukungan dari internal kementerian dan mitra. Total nilai bantuan pemerintah mencapai sekitar Rp1 triliun, sementara dukungan internal dan mitra mencapai Rp75 miliar.

Distribusi Logistik dan Kapal Bantuan

Hari ini, Selasa, 16 Desember 2025, Menteri Pertanian kembali melepas dua bantuan logistik untuk korban bencana di Sumatera. Sebelumnya, dua kapal perang milik TNI AL sudah diberangkatkan, sehingga total menjadi tiga kapal yang menyalurkan bantuan.

Distribusi dilakukan secara bertahap agar logistik sampai ke masyarakat terdampak dengan cepat dan aman. Bantuan ini mencakup beras, minyak goreng, dan kebutuhan pangan dasar lainnya.

Kementerian Pertanian menekankan bahwa stok pangan nasional berada dalam kondisi aman. Amran menyebutkan bahwa cadangan disiapkan tiga kali lipat dari kebutuhan, yakni sekitar 120.000 ton.

“Jadi pangan tidak ada masalah Bapak Presiden, tiga kali lipat dari kebutuhan,” lapor Mentan. Hal ini memastikan tidak ada kekurangan pangan bagi masyarakat terdampak bencana maupun kebutuhan nasional.

Dampak Bencana Terhadap Pertanian

Selain bantuan pangan, Amran juga melaporkan dampak bencana terhadap sektor pertanian, terutama sawah yang terdampak banjir dan tanah longsor. Ia menyebutkan kerusakan sawah mencapai 70.000 hektare.

“Insya Allah kami bisa tangani mulai bekerja di Januari,” tambahnya. Penanganan ini akan memastikan produksi pangan tetap stabil meskipun terdampak bencana.

Kementerian Pertanian juga menekankan bahwa program cadangan dan distribusi pangan berjalan paralel dengan mitigasi dampak bencana. Dukungan ini bertujuan agar aktivitas pertanian kembali normal secepat mungkin.

Selain itu, kesejahteraan petani menunjukkan capaian positif. Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat menembus angka tertinggi sepanjang sejarah, mencapai 124,36 persen dari target 110 persen yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

“Total kenaikan untuk padi saja pendapatan petani 120 triliun,” ucap Mentan Amran. Peningkatan ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah tidak hanya fokus pada bantuan darurat, tetapi juga mendukung kesejahteraan petani.

Produksi dan Ekspor Pertanian

Kinerja ekspor pertanian Indonesia terus menunjukkan tren positif. Hingga Agustus 2025, ekspor pertanian tumbuh 42 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, dengan proyeksi kenaikan hingga akhir Desember 33–35 persen.

Di sisi produksi, Mentan melaporkan bahwa produksi beras nasional meningkat signifikan. Berdasarkan data BPS, produksi beras naik 4,17 juta ton, lebih cepat dari target yang ditetapkan Presiden.

“Insya Allah dua minggu kemudian kita bisa umumkan Indonesia swasembada pangan dan tercepat mencapai swasembada pangan di tanggal 1 Januari,” kata Mentan. Hal ini menegaskan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat menuju kemandirian pangan.

Stok beras nasional juga berada pada level tertinggi sepanjang sejarah modern Indonesia. Amran menyebut bahwa stok beras diperkirakan mencapai 3,7 juta ton pada akhir 2025.

“Dulu tahun 1984 stok kita 3 juta ton dan penduduk saat itu hanya 161 juta. Sekarang penduduk 286 juta, stok kita 3,7 juta ton,” jelasnya. Data ini menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat yang terus bertambah.

Peningkatan Pupuk dan Dukungan Global

Mentan juga melaporkan adanya peningkatan volume pupuk sebesar 700 ribu ton dengan penurunan harga hingga 20 persen. Revitalisasi ini dilakukan tanpa menambah anggaran negara, hanya dengan merubah regulasi yang ada.

Langkah ini memastikan bahwa kebutuhan pupuk petani tetap terpenuhi dengan harga terjangkau. Ketersediaan pupuk menjadi faktor penting untuk mendukung produksi pangan nasional dan menjaga stabilitas harga.

Selain itu, Indonesia mendapatkan penghargaan dari Food and Agriculture Organization (FAO). Amran menyebut bahwa kebijakan Indonesia yang tidak lagi mengimpor beras berdampak langsung pada penurunan harga pangan dunia.

“Saat kita impor, harga beras dunia 650 dolar per ton, sekarang 340 dolar atau turun 42 persen. Karena Indonesia tidak lagi impor, harga pangan dunia ikut turun,” ungkap Mentan. Hal ini menunjukkan kontribusi positif Indonesia dalam stabilitas pangan global.

Kesimpulan: Ketersediaan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Bantuan pangan sebesar 44.000 ton beras dan dukungan logistik lainnya menunjukkan kesiapan pemerintah dalam penanganan bencana di Sumatera. Kementerian Pertanian memastikan ketersediaan stok cukup, distribusi lancar, dan bantuan tepat sasaran untuk masyarakat terdampak.

Selain itu, capaian NTP tertinggi sepanjang sejarah dan peningkatan produksi beras menegaskan keberhasilan program kesejahteraan petani. Ekspor pertanian yang terus meningkat menunjukkan bahwa sektor pertanian Indonesia tidak hanya fokus pada kebutuhan domestik, tetapi juga berperan di pasar global.

Peningkatan produksi, distribusi cadangan pangan, dan dukungan pupuk yang terjangkau menjadi kombinasi strategi efektif. Strategi ini memastikan ketahanan pangan nasional sekaligus mendorong kesejahteraan petani, stabilitas harga pangan, dan kontribusi Indonesia pada pasar global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index