BMKG

BMKG Ingatkan Potensi Banjir Rob dan Gelombang Tinggi di Sejumlah Wilayah

BMKG Ingatkan Potensi Banjir Rob dan Gelombang Tinggi di Sejumlah Wilayah
BMKG Ingatkan Potensi Banjir Rob dan Gelombang Tinggi di Sejumlah Wilayah

JAKARTA - Cuaca ekstrem kembali mengancam sejumlah wilayah pesisir di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi banjir rob dan gelombang tinggi yang berpotensi terjadi pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Fenomena alam ini diperkirakan melanda kawasan pesisir dari Sumatra hingga Maluku. Warga yang tinggal di wilayah pesisir diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan air laut pasang yang bisa menyebabkan genangan di permukiman maupun fasilitas publik.

Waspada Banjir Rob di Sejumlah Daerah

BMKG mencatat, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa provinsi di Tanah Air. Di Pulau Sumatra, wilayah yang berisiko terdampak adalah Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Kondisi ini bisa memengaruhi aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan serta kawasan industri yang berada di pesisir.

Di Pulau Jawa, banjir rob diperkirakan melanda pesisir Banten, bagian utara Jawa Tengah, dan pesisir Jawa Timur. Wilayah-wilayah ini dikenal memiliki garis pantai yang luas dan aktivitas perikanan yang tinggi, sehingga potensi kerugian ekonomi perlu diantisipasi sejak dini.

Sementara itu, di kawasan timur Indonesia, banjir rob juga berpotensi melanda Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), serta Nusa Tenggara Timur (NTT). Kondisi serupa diperkirakan terjadi di sebagian pesisir Kalimantan, khususnya Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, serta wilayah Sulawesi Utara dan Maluku.

Peningkatan ketinggian air laut di sejumlah wilayah ini disebabkan oleh kombinasi antara fase bulan purnama dan pola angin yang menguat di sekitar perairan Indonesia. Akibatnya, air laut mengalami pasang maksimum yang dapat menyebabkan genangan di daratan rendah.

Gelombang Tinggi Terjadi di Beberapa Perairan

Selain banjir rob, BMKG juga memperingatkan adanya potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia. Tinggi gelombang diperkirakan mencapai 2,5 hingga 4 meter di beberapa lokasi strategis.

Kawasan yang berisiko mengalami gelombang tinggi antara lain Samudera Hindia barat Lampung dan Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa. BMKG mengkategorikan kondisi ini sebagai berbahaya bagi pelayaran dan aktivitas di laut.

Gelombang dengan ketinggian tersebut dapat membahayakan berbagai jenis kapal, mulai dari perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, hingga kapal ukuran besar. Karena itu, masyarakat diminta tidak memaksakan aktivitas pelayaran saat kondisi laut tidak bersahabat.

Pihak BMKG menegaskan bahwa situasi cuaca ini bersifat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu. Masyarakat diimbau untuk selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca, terutama mereka yang tinggal di daerah pesisir atau bekerja di laut.

Imbauan untuk Masyarakat dan Nelayan

BMKG mengingatkan masyarakat yang beraktivitas di sekitar pantai untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya banjir rob. Air pasang dapat merendam jalan, permukiman, hingga area wisata pantai yang berada di wilayah rendah.

Nelayan dan operator pelayaran juga disarankan menunda keberangkatan jika kondisi laut menunjukkan gelombang tinggi. Keputusan ini penting demi keselamatan, mengingat banyak kasus kecelakaan laut disebabkan oleh cuaca ekstrem yang tidak diantisipasi.

Selain itu, pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah mitigasi untuk meminimalisasi dampak dari banjir rob. Upaya yang dapat dilakukan di antaranya menyiapkan sistem peringatan dini, memperkuat tanggul di kawasan rawan, serta memastikan jalur evakuasi aman bagi masyarakat pesisir.

BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tidak panik, namun tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi resmi yang disampaikan oleh pihak berwenang. Dengan langkah antisipasi yang tepat, risiko kerugian dapat ditekan seminimal mungkin.

Fenomena banjir rob dan gelombang tinggi ini bukan hal baru bagi Indonesia. Namun, perubahan iklim global dan peningkatan suhu laut turut memperbesar kemungkinan kejadian serupa di masa mendatang. Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat menjadi kunci penting dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem seperti ini.

Dengan meningkatnya potensi banjir rob dan gelombang tinggi di berbagai wilayah, masyarakat diharapkan selalu siaga dan tidak mengabaikan peringatan yang dikeluarkan oleh BMKG. Langkah pencegahan yang cepat dan tepat dapat menjadi penyelamat bagi keselamatan jiwa maupun aset di kawasan pesisir.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index