Harga Minyak Naik Akibat Produksi OPEC Lebih Moderat

Selasa, 07 Oktober 2025 | 15:31:01 WIB
Harga Minyak Naik Akibat Produksi OPEC+ Lebih Moderat

JAKARTA - Harga minyak kembali mencatat kenaikan pada perdagangan Senin , 6 Oktober 2025. Lonjakan ini dipicu oleh keputusan OPEC+ yang menaikkan produksi minyak lebih moderat dari perkiraan pasar untuk bulan November.

Minyak Brent ditutup menguat 1,46% menjadi US$65,47 per barel, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) naik 1,33% menjadi US$61,69 per barel. Kenaikan ini menunjukkan reaksi pasar terhadap pasokan yang lebih terbatas daripada ekspektasi sebelumnya.

Produksi OPEC+ yang Moderat Dorong Harga Naik

OPEC+ sebelumnya mengumumkan rencana peningkatan produksi sebesar 137.000 barel per hari mulai November. Meski ada kenaikan, jumlah ini dianggap moderat karena beberapa negara anggota sudah memproduksi pada kapasitas maksimal.

Menurut Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates, pasar menilai jumlah minyak yang benar-benar masuk ke pasar jauh lebih kecil daripada yang diumumkan. Hal ini menjadi faktor utama kenaikan harga minyak pada awal pekan.

Selain itu, peningkatan moderat produksi OPEC+ terjadi bersamaan dengan kenaikan ekspor minyak dari Venezuela. Aliran minyak dari Kurdi ke Turki juga kembali beroperasi, menambah dinamika pasokan global yang ikut memengaruhi harga.

Faktor Global Lainnya yang Mempengaruhi Pasar

Kilang Kirishi di Rusia baru-baru ini menghentikan unit pengolahan utama akibat serangan drone dan kebakaran pada 4 Oktober 2025. Proses pemulihan kilang diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu bulan, sehingga suplai minyak Rusia sedikit terhambat.

Sementara itu, di Amerika Serikat, data persediaan minyak mentah, bensin, dan distilat pada pekan yang berakhir 26 September 2025 menunjukkan peningkatan lebih besar dari perkiraan. Hal ini terjadi seiring aktivitas kilang yang menurun dan permintaan yang melemah.

Kondisi tersebut menambah ketidakpastian pasar energi, namun dampaknya relatif tertahan oleh pengurangan produksi OPEC+ yang lebih moderat. Investor global menilai hal ini sebagai sinyal bahwa harga minyak tetap mendapat dukungan dari sisi penawaran.

Implikasi Kenaikan Harga Minyak

Kenaikan harga minyak membawa dampak langsung bagi pasar energi dan sektor industri yang bergantung pada bahan bakar fosil. Perusahaan-perusahaan pengolahan minyak akan menyesuaikan strategi produksi dan distribusi sesuai kondisi harga global.

Selain itu, harga minyak yang lebih tinggi juga memengaruhi pergerakan mata uang negara pengimpor minyak, termasuk Indonesia. Kenaikan harga minyak biasanya berdampak pada peningkatan biaya impor energi, yang berimplikasi pada tekanan inflasi domestik.

Namun bagi negara produsen minyak, kenaikan harga memberikan potensi tambahan pendapatan. Hal ini menjadi strategi penting bagi negara-negara anggota OPEC+ dalam menyeimbangkan kebutuhan pasar global dan pendapatan nasional.

Prospek Pasar Minyak ke Depan

Dengan faktor produksi OPEC+ yang moderat dan gangguan sementara di beberapa kilang global, harga minyak diperkirakan akan tetap volatil dalam beberapa pekan mendatang. Analisis pasar menyoroti perlunya pemantauan terus-menerus terhadap stok minyak, permintaan global, dan dinamika geopolitik.

Pasar juga memperhatikan data ekonomi makro, termasuk aktivitas kilang di AS dan Eropa, serta potensi gangguan pasokan dari negara-negara produsen lainnya. Keseimbangan antara penawaran dan permintaan menjadi kunci untuk menentukan arah harga minyak dalam jangka pendek.

Investor dan pelaku industri diharapkan tetap waspada terhadap perubahan produksi, gangguan kilang, dan kebijakan energi global yang bisa memengaruhi harga minyak. Kenaikan moderat produksi OPEC+ menjadi salah satu faktor utama yang menjaga harga minyak tetap berada di level yang stabil, meski permintaan global melambat.

Dengan demikian, harga minyak yang naik pada perdagangan Senin (6/10/2025) merupakan hasil kombinasi antara kebijakan produksi OPEC+ yang moderat, gangguan pasokan dari kilang Rusia, dan kondisi stok minyak global. Pergerakan harga selanjutnya akan terus dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut hingga pasokan dan permintaan global kembali seimbang.

Terkini