JAKARTA - Kue lidah kucing selalu jadi camilan klasik yang disukai berbagai kalangan. Teksturnya yang tipis dan renyah membuat setiap gigitan terasa istimewa.

Meski terlihat sederhana, pembuatan lidah kucing membutuhkan ketelitian ekstra. Kesalahan kecil pada bahan atau teknik bisa membuat kue kehilangan kerenyahannya dan mudah hancur.

Persiapan Bahan dan Adonan

-Pilih Tepung Protein Rendah
Tepung terigu protein rendah ideal untuk menghasilkan kue lidah kucing yang renyah. Kandungan gluten yang lebih rendah membuat kue ringan dan garing.

Timbang tepung dengan tepat agar tekstur tetap stabil. Pastikan juga bahan lain berkualitas agar cita rasa maksimal.

-Kocok Mentega dan Gula Hingga Mengembang
Mentega dan gula yang dikocok hingga pucat menciptakan rongga udara kecil dalam adonan. Hal ini membuat kue lebih ringan dan renyah saat dipanggang.

Gunakan mentega berkualitas dan suhu lembut agar mudah dikocok. Proses ini menjadi rahasia utama lidah kucing yang tipis dan crispy.

-Kocok Putih Telur Sampai Berbusa
Putih telur memberikan tekstur ringan dan sedikit kenyal pada bagian tengah. Kocok hingga berbusa untuk memudahkan pencampuran dengan adonan utama.

Pastikan tidak ada kuning telur masuk agar adonan tetap mengembang sempurna. Teknik ini mencegah kue kehilangan bentuk saat dipanggang.

Teknik Pencetakan dan Pemanggangan

-Gunakan Piping Bag untuk Bentuk Rapi
Cetak adonan tipis memanjang menggunakan piping bag atau plastik segitiga. Letakkan di loyang anti lengket atau yang sudah dialasi baking paper.

Beri jarak antar adonan agar tidak menempel saat dipanggang. Cara ini membuat kue matang merata dan terlihat cantik.

-Perhatikan Suhu Oven dan Waktu Panggang
Panggang pada suhu 150–160°C selama 12–15 menit hingga pinggirnya kecoklatan. Jangan terlalu lama karena kue bisa terlalu kering dan mudah patah.

Kue lidah kucing harus cepat dikeluarkan saat masih panas. Setelah beberapa menit dingin, baru dipindahkan agar tidak hancur.

-Variasi Resep Lidah Kucing Original
Resep klasik menggunakan margarin, gula halus, vanila, susu bubuk, tepung terigu, maizena, dan putih telur. Teknik pencampuran yang tepat menghasilkan lidah kucing renyah dan lezat.

Adonan dicetak tipis dan dipanggang hingga keemasan. Hasilnya kue ringan, crispy, dan pas sebagai camilan atau teman minum teh.

Lidah Kucing Variasi Rasa

-Lidah Kucing Keju
Kombinasi mentega, margarin, gula halus, putih telur, tepung protein rendah, susu bubuk, maizena, dan keju cheddar parut menciptakan rasa gurih. Kue ini cocok bagi pecinta keju yang ingin sensasi renyah bercampur gurih.

Adonan dipanggang hingga keemasan dengan taburan keju parut di atasnya. Teksturnya tetap tipis dan crispy, tetapi aroma keju membuatnya lebih menarik.

-Lidah Kucing Cokelat
Untuk penggemar cokelat, adonan ditambahkan bubuk cokelat bersama tepung terigu dan maizena. Aroma cokelatnya kaya dan setiap gigitan terasa lembut namun renyah.

Adonan dicetak tipis memanjang di loyang dan dipanggang pada suhu 175°C selama 15 menit. Hasilnya kue cokelat tipis, crispy, dan intens rasanya.

Sejarah dan Tradisi Lidah Kucing

Kue lidah kucing, atau ‘Langues de Chat’, berasal dari Prancis abad ke-17. Awalnya dibuat untuk kalangan bangsawan dengan bahan sederhana seperti tepung, mentega, gula, dan putih telur.

Bentuknya tipis memanjang menyerupai lidah kucing dan biasa disajikan bersama teh. Tradisi ini menyebar ke Belanda, dikenal dengan nama ‘kattentongen’, lalu dibawa ke Indonesia saat masa penjajahan.

Di Indonesia, lidah kucing sempat menjadi simbol status sosial karena bahan-bahannya saat itu masih tergolong mahal. Seiring waktu, resepnya berkembang sesuai selera lokal dan kini menjadi camilan favorit di berbagai kesempatan.

Dengan memahami bahan, teknik pencampuran, pemanggangan, dan sejarahnya, setiap pembuat kue bisa menghasilkan lidah kucing tipis dan crispy. Tips ini membantu siapa saja, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, menikmati proses pembuatan kue klasik yang lezat dan menarik.