Keamanan Penerbangan

Aturan Baru Maskapai Soal Power Bank Demi Keamanan Penerbangan

Aturan Baru Maskapai Soal Power Bank Demi Keamanan Penerbangan
Aturan Baru Maskapai Soal Power Bank Demi Keamanan Penerbangan

JAKARTA - Dalam era modern yang serba digital, power bank menjadi salah satu benda wajib bagi para pelancong. Perangkat kecil ini dianggap penyelamat di tengah perjalanan panjang ketika baterai ponsel atau laptop mulai menipis. Namun, di balik manfaatnya, power bank juga menyimpan potensi bahaya serius jika tidak digunakan dengan benar, terutama ketika berada di dalam pesawat.

Bahan utama dalam power bank, yakni baterai lithium-ion, diketahui sangat sensitif terhadap panas dan tekanan. Jika rusak, digunakan secara berlebihan, atau disimpan di tempat yang salah, perangkat ini bisa memicu percikan api hingga kebakaran. Risiko inilah yang mendorong sejumlah maskapai penerbangan dunia memperketat aturan terkait penggunaan dan penyimpanan power bank di pesawat.

Menurut data dari Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat, lebih dari 500 insiden yang berkaitan dengan baterai lithium telah terjadi selama dua dekade terakhir. Kasus tersebut mencakup kejadian seperti munculnya asap, ledakan kecil, hingga peningkatan suhu ekstrem di kabin pesawat. Data ini menjadi peringatan keras bagi industri penerbangan untuk tidak mengabaikan bahaya tersembunyi di balik perangkat kecil tersebut.

Maskapai Dunia Perketat Aturan Power Bank di Pesawat

Beberapa maskapai internasional kini telah menerapkan kebijakan ketat terkait power bank. Aturan ini dibuat demi memastikan keselamatan penumpang dan kru selama penerbangan.

1. AirAsia
Maskapai berbiaya rendah asal Malaysia ini menetapkan batas maksimal kapasitas power bank yang boleh dibawa penumpang, yakni 100 watt-jam (Wh) atau setara dengan 20.000 miliampere-jam (mAh). Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk meminimalkan risiko insiden akibat overheat atau kerusakan baterai selama penerbangan. Penumpang pun diingatkan agar tidak menyimpan perangkat ini di bagasi tercatat.

2. Thai Airways
Maskapai nasional Thailand mengambil langkah tegas dengan melarang penggunaan dan pengisian daya power bank di pesawat mulai 15 Maret. Kebijakan ini muncul setelah beberapa insiden kebakaran di penerbangan internasional yang diduga berasal dari perangkat serupa. Dengan aturan baru ini, Thai Airways berharap dapat menghindari risiko kebakaran di udara yang dapat membahayakan ratusan nyawa.

3. Maskapai Korea Selatan
Pemerintah Korea Selatan juga mengeluarkan aturan yang melarang penumpang menyimpan power bank di kabin. Perangkat tersebut hanya boleh diletakkan di saku kursi atau di bawah tempat duduk penumpang. Selain itu, pengisian daya menggunakan colokan USB di kursi pesawat juga dilarang keras. Langkah ini dianggap penting untuk mencegah potensi hubungan arus pendek yang bisa memicu api.

4. Singapore Airlines
Maskapai premium asal Singapura ini turut menerapkan kebijakan serupa. Penumpang dilarang menggunakan power bank untuk mengisi daya perangkat elektronik selama penerbangan. Selain itu, penggunaan port USB di kursi pesawat untuk mengisi power bank juga tidak diperkenankan. Kebijakan ini mempertegas komitmen Singapore Airlines terhadap keselamatan di udara.

5. EVA Air
Maskapai asal Jepang tersebut juga memberlakukan larangan penggunaan power bank selama penerbangan. Baterai lithium cadangan dan charger portable tidak boleh dibawa dalam bagasi terdaftar. Sebaliknya, perangkat tersebut wajib dibawa di kabin dan disimpan dengan hati-hati agar tidak mengalami tekanan atau kerusakan. Aturan ini diberlakukan demi mencegah terjadinya reaksi kimia yang bisa menyebabkan suhu ekstrem.

6. Hong Kong Airlines
Insiden kebakaran di pesawat Hong Kong Airlines pada penerbangan dari Hangzhou menjadi pemicu utama keluarnya larangan baru. Mulai 7 April, maskapai ini melarang penggunaan power bank di seluruh rutenya. Langkah ini diambil setelah penyelidikan menunjukkan bahwa sumber api berasal dari baterai lithium yang mengalami kerusakan.

7. Emirates
Maskapai asal Uni Emirat Arab ini memperketat aturan penggunaan power bank mulai 1 Oktober 2025. Emirates menegaskan bahwa penumpang masih boleh membawa power bank ke kabin, tetapi penggunaannya dilarang selama penerbangan. Pengisian daya baik dari power bank ke perangkat maupun dari colokan pesawat ke power bank tidak diperbolehkan sama sekali.

Langkah Keselamatan yang Harus Diperhatikan Penumpang

Meningkatnya aturan terkait power bank bukan tanpa alasan. Pihak maskapai menilai bahwa keamanan di udara harus menjadi prioritas utama. Suhu di ruang kabin yang tertutup serta tekanan udara yang berbeda dari daratan membuat perangkat dengan potensi panas seperti baterai lithium harus diawasi dengan ketat.

Penumpang disarankan untuk selalu memeriksa kapasitas power bank yang dimiliki sebelum melakukan perjalanan udara. Umumnya, kapasitas maksimal yang diizinkan maskapai adalah 100 Wh, dengan beberapa maskapai memberikan toleransi hingga 160 Wh jika mendapat izin khusus. Selain itu, power bank yang rusak, menggembung, atau memiliki kabel terkelupas sebaiknya tidak dibawa sama sekali.

Penting juga untuk menyimpan power bank dalam wadah pelindung atau kantong anti-statis guna menghindari gesekan yang dapat memicu percikan api. Saat di dalam pesawat, hindari menaruh power bank di area yang tertekan atau tertimpa barang berat karena dapat merusak sel baterai di dalamnya.

Kesadaran Keselamatan di Era Mobilitas Tinggi

Di tengah meningkatnya ketergantungan terhadap perangkat elektronik, kesadaran akan keselamatan dalam membawa power bank menjadi semakin penting. Meski terlihat kecil, risiko yang ditimbulkannya bisa berakibat fatal jika diabaikan. Langkah-langkah pencegahan yang dilakukan berbagai maskapai dunia menunjukkan bahwa keamanan penerbangan tidak boleh ditawar.

Dengan memahami aturan dan menerapkannya, penumpang tidak hanya membantu menjaga keselamatan diri sendiri, tetapi juga seluruh penumpang di dalam pesawat. Power bank memang penting untuk aktivitas sehari-hari, tetapi keselamatan tetap harus menjadi prioritas utama.

Peraturan yang semakin ketat ini menjadi pengingat bahwa setiap perangkat teknologi memiliki batas aman penggunaannya. Oleh karena itu, bijak dalam membawa dan menggunakan power bank saat bepergian adalah langkah kecil yang berdampak besar bagi keamanan penerbangan secara keseluruhan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index