JAKARTA - PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) mengumumkan rencana merger strategis dengan PT Eka Mas Republik (EMR) atau MyRepublic Indonesia. Entitas baru hasil penggabungan ini akan bernama PT Ekamas Mora Republik Tbk., menjadikan Moratelindo sebagai perusahaan yang bertahan.
Presiden Direktur PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA), Krisnan Cahya, menyebut merger ini sebagai langkah untuk mempercepat agenda transformasi digital nasional. Menurutnya, penguatan jaringan dan layanan yang berkelanjutan akan mendorong ekosistem digital yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia.
Jimmy Kadir, Direktur Utama dan CEO Moratelindo, menekankan bahwa merger akan menempatkan entitas baru di garis depan digital Indonesia. Infrastruktur jaringan yang saling melengkapi diharapkan menghadirkan layanan lebih stabil, cepat, dan jangkauan luas bagi pelanggan.
Timotius Max Sulaiman, CEO MyRepublic Indonesia, menambahkan bahwa merger akan menciptakan sinergi finansial berkelanjutan. Optimalisasi biaya operasional dan pemanfaatan aset jaringan backbone hingga last mile menjadi fokus utama untuk menghindari duplikasi dan meningkatkan efisiensi.
Sinergi Jaringan dan Kapasitas Layanan
Dalam merger ini, kedua perusahaan membawa kekuatan jaringan yang saling melengkapi. Moratelindo memiliki pengalaman sejak 2000 sebagai Penyedia Akses Jaringan (NAP) dan Penyedia Layanan Internet (ISP), sekaligus penyedia jaringan tulang punggung telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Per September 2025, Moratelindo memiliki lebih dari 57.000 km kabel serat optik dan 6 data center berkapasitas 3,3 megawatt. Perusahaan melayani lebih dari 16.800 pelanggan enterprise, hampir 1 juta homepass, dan lebih dari 296.000 pelanggan ritel.
Sementara itu, MyRepublic Indonesia merupakan penyedia fiber to the home (FTTH) terdepan di tanah air. Hingga September 2025, MyRepublic melayani lebih dari 1,52 juta pelanggan ritel dengan internet cepat hingga 1 Gbps, memiliki lebih dari 58.000 km kabel serat optik, dan lebih dari 8,7 juta homepass.
Kombinasi jaringan dan kapasitas ini diyakini akan menciptakan layanan digital terpadu. Pelanggan akan merasakan koneksi yang lebih stabil, cepat, dan cakupan layanan yang lebih luas di berbagai wilayah.
Strategi Transformasi dan Pertumbuhan Digital
Jimmy Kadir menekankan bahwa merger adalah langkah transformasional untuk mencapai visi Moratelindo. Entitas baru akan menjadi penyedia infrastruktur dan layanan digital terintegrasi terdepan di Indonesia.
Sinergi ini juga memungkinkan percepatan ekspansi jaringan secara optimal. Dengan penggabungan aset backbone dan last mile, perusahaan dapat memaksimalkan pemanfaatan infrastruktur dan menjangkau lebih banyak pelanggan.
Timotius Max menambahkan bahwa merger akan membuka ruang untuk pertumbuhan perusahaan lebih luas. Optimalisasi aset dan efisiensi biaya diharapkan menghasilkan sinergi finansial yang berkelanjutan.
Proses ini sekaligus menjadi strategi untuk menghadirkan layanan digital yang inklusif. Layanan yang lebih luas dan berkualitas diharapkan mendorong adopsi internet cepat dan pemerataan akses digital di seluruh Indonesia.
Proses Integrasi dan Kepemilikan
Rencana merger telah disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris Moratelindo dan MyRepublic Indonesia. Saat ini, proses menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham agar merger dapat diselesaikan.
Jika seluruh persetujuan terpenuhi, penyelesaian merger diperkirakan akan terlaksana pada semester pertama 2026. Redpeak Advisers ditunjuk sebagai penasihat keuangan eksklusif untuk transaksi ini.
Setelah penggabungan efektif, DSSA akan menjadi pemegang saham pengendali PT Ekamas Mora Republik Tbk. dari entitas hasil penggabungan. Kepemilikan dilakukan secara tidak langsung melalui DSSA, memperkuat posisi strategis di sektor digital nasional.
Selama proses integrasi, seluruh pihak terlibat berkomitmen menjaga kelancaran transisi. Karyawan, pelanggan, dan mitra diharapkan tidak mengalami gangguan layanan dan dapat merasakan manfaat sinergi jaringan dan layanan secara optimal.
Dampak pada Ekosistem Digital dan Pelanggan
Penggabungan Moratelindo dan MyRepublic diharapkan mempercepat pembangunan ekosistem digital di Indonesia. Dengan kapasitas jaringan yang saling melengkapi, layanan akan lebih cepat, andal, dan mencakup area yang lebih luas.
Krisnan Cahya menekankan bahwa merger ini akan mendukung agenda transformasi digital Indonesia. Penguatan jaringan backbone dan last mile serta peluncuran layanan secara berkelanjutan diharapkan mendorong inklusivitas digital yang merata.
Jimmy Kadir menambahkan, integrasi jaringan akan meningkatkan pengalaman pelanggan. Layanan yang lebih stabil dan cepat akan menjadi fondasi pertumbuhan ekosistem digital yang sehat dan kompetitif.
Timotius Max menekankan pentingnya efisiensi dan sinergi finansial. Optimalisasi aset dan pengurangan duplikasi akan memberikan ruang bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi dan inovasi layanan digital.
Masa Depan PT Ekamas Mora Republik Tbk.
Dengan merger ini, entitas baru siap menjadi pemain utama infrastruktur digital dan layanan internet di Indonesia. Perusahaan menargetkan ekspansi jaringan lebih cepat, kapasitas layanan lebih besar, dan penetrasi pelanggan yang lebih luas.
Sinergi Moratelindo dan MyRepublic akan membuka peluang pertumbuhan jangka panjang. Infrastruktur yang andal dan layanan internet cepat hingga 1 Gbps akan memperkuat posisi perusahaan di pasar digital nasional dan regional.
Kombinasi backbone fiber optic, kapasitas data center, dan jaringan FTTH akan menjadi keunggulan kompetitif. Hal ini memungkinkan PT Ekamas Mora Republik Tbk. menghadirkan layanan digital terintegrasi bagi pelanggan enterprise maupun ritel.
Jimmy Kadir menutup dengan menyatakan, merger ini menempatkan perusahaan di garis depan transformasi digital nasional. Layanan yang lebih stabil, cepat, dan luas diharapkan mempercepat pemerataan akses digital dan mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi.