Presiden Prabowo Tinjau Pembangunan Hunian Sementara Korban Banjir Agam Sumbar

Kamis, 18 Desember 2025 | 11:28:51 WIB
Presiden Prabowo Tinjau Pembangunan Hunian Sementara Korban Banjir Agam Sumbar

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto meninjau pembangunan hunian sementara bagi korban banjir bandang di Lapangan Sepak Bola SDN 05 Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis. Kehadiran Presiden disambut hangat oleh warga yang telah terdampak bencana dan masih tinggal di tenda pengungsian.

Peninjauan ini dihadiri sejumlah menteri dan pejabat tinggi, termasuk Menteri Sekretaris Kabinet Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta pejabat militer dan BNPB. Kehadiran mereka menunjukkan koordinasi lintas lembaga dalam percepatan penanganan pascabencana.

Presiden Prabowo menyatakan kegembiraannya melihat hunian sementara mulai dibangun. Ia menargetkan proses pembangunan selesai dalam satu bulan agar warga tidak lagi tinggal di tenda darurat.

Setelah hunian sementara rampung, pembangunan rumah tetap akan dilanjutkan. Setiap rumah permanen dirancang luas sekitar 70 meter persegi, cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga korban.

Apresiasi Presiden untuk Petugas dan Warga

"Saya mengucapkan terima kasih kepada TNI, Polri, Basarnas, dan semua pihak yang bahu-membahu dalam memperbaiki keadaan," kata Presiden Prabowo. Ia juga menyoroti antusiasme warga, terutama kaum ibu, yang meski dalam keadaan sulit tetap menyambut kedatangannya dengan gembira.

Kehadiran Presiden di lapangan memberi dorongan moral bagi warga. Ucapan apresiasi ini menjadi simbol perhatian pemerintah terhadap korban yang terdampak banjir bandang.

Presiden menekankan bahwa meski keadaan masih prihatin, upaya pemulihan terus berjalan. Semua pihak, dari pejabat daerah hingga aparat keamanan, bekerja keras untuk memastikan kondisi warga membaik.

Hunian Sementara dan Rencana Rumah Permanen

Pembangunan hunian sementara dimaksudkan sebagai langkah awal untuk memberikan perlindungan lebih layak bagi korban bencana. Setiap unit hunian sementara dibangun dengan standar yang aman dan nyaman agar keluarga dapat tinggal tanpa terganggu cuaca ekstrem.

Rencana pembangunan rumah permanen juga telah disiapkan. Dengan luas sekitar 70 meter persegi per unit, hunian tetap ini diharapkan memberi kehidupan yang lebih layak dan stabil bagi warga yang terdampak.

Proses pembangunan hunian dilakukan secara cepat dengan koordinasi berbagai pihak. Pendekatan ini memastikan pemulihan pasca-bencana berjalan lebih efektif dan efisien.

Pesan Moral dan Solidaritas Pemerintah

Presiden Prabowo menegaskan bahwa bencana adalah cobaan bersama yang bisa diatasi dengan gotong royong. "Saudara-saudara tidak sendiri, dan kita memikirkan setiap hari dalam mengatasi keadaan saudara-saudara," ujarnya.

Kehadiran Presiden menjadi simbol dukungan moral dan konkret bagi warga. Pesan ini menunjukkan bahwa pemerintah hadir bukan hanya untuk bantuan fisik, tetapi juga untuk memberikan semangat dan rasa aman bagi korban.

Warga yang bertemu Presiden pun merasa diperhatikan secara langsung. Interaksi sederhana seperti salam dan ucapan hangat memberikan dampak psikologis positif di tengah situasi sulit.

Koordinasi Lintas Lembaga dalam Penanganan Bencana

Peninjauan ini menegaskan kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, militer, dan lembaga penanggulangan bencana. Setiap pihak terlibat dalam pembangunan hunian, distribusi bantuan, dan pemulihan infrastruktur pasca-banjir.

Langkah terpadu ini diharapkan mempercepat pemulihan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Pendekatan kolaboratif juga memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi secara merata dan tepat waktu.

Dengan peninjauan ini, Presiden Prabowo menunjukkan bahwa perhatian terhadap korban bencana tidak hanya sebatas bantuan darurat. Hunian sementara dan rencana rumah permanen menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memulihkan kehidupan warga pasca-banjir bandang di Agam, Sumatera Barat.

Terkini