JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menegaskan komitmennya membudayakan olahraga hingga ke pelosok desa. Salah satu upaya nyata adalah melalui Kejuaraan Antarkampung (Tarkam) 2025 yang digelar untuk menyalurkan talenta muda Indonesia.
Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Sri Wahyuni, menyampaikan bahwa penguatan olahraga berbasis desa atau banjar akan menjadi fokus ke depan. Ia berharap pemerintah daerah mendukung penuh agar potensi olahraga di tingkat desa berkembang hingga bisa berkiprah di kancah nasional.
Tarkam 2025, Semangat Sportivitas dan Solidaritas
Kejuaraan Antarkampung di Kabupaten Gianyar menekankan pentingnya penyatuan masyarakat melalui olahraga. Ajang ini menjadi sarana untuk menumbuhkan semangat sportivitas, solidaritas, dan kebersamaan antarwarga.
Menurut Sri Wahyuni, Tarkam merupakan salah satu program unggulan Kemenpora yang mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan olahraga. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi media rekreasi yang menyenangkan bagi masyarakat desa.
Ragam Lomba dan Partisipasi Peserta
Kejuaraan ini menghadirkan berbagai lomba, seperti lari lima kilometer, senam kebugaran jasmani (SKJ) 2022, senam sehat bugar Kementerian Kesehatan RI, lomba gerak jalan, dan lomba egrang. Kegiatan berlangsung pada 7–9 November 2025 dengan melibatkan 1.333 peserta dari berbagai desa di Kabupaten Gianyar.
Ajang ini sekaligus menjadi wadah bagi generasi muda menyalurkan bakatnya dalam olahraga. Partisipasi aktif mereka menunjukkan antusiasme tinggi dalam menjaga pola hidup sehat dan membangun mental juara.
Mengasah Kemampuan Atlet Muda
Sri Wahyuni mengapresiasi prestasi atlet di Kabupaten Gianyar yang telah menorehkan prestasi dari level provinsi hingga nasional. Namun, ia mengingatkan agar generasi muda tidak berpuas diri dan terus mengasah kemampuan untuk meraih prestasi lebih tinggi.
Peserta Tarkam diharapkan belajar dari pengalaman lomba ini untuk meningkatkan disiplin, ketekunan, dan kemampuan bersaing secara sehat. Hal tersebut menjadi bekal penting bagi mereka untuk berkiprah di tingkat provinsi dan nasional.
Sportivitas dan Pordes di Tingkat Desa
Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Mayun, menekankan pentingnya sportivitas dalam setiap lomba yang diadakan. Ia menjelaskan bahwa kejuaraan seperti Tarkam mendukung terciptanya wadah prestasi yang positif bagi generasi muda.
Selain Tarkam, pemerintah desa juga rutin menggelar Pekan Olahraga Desa (Pordes) sebagai turnamen olahraga di tingkat desa. Pordes berfungsi sebagai media menggali potensi atlet, sekaligus ruang berekspresi bagi generasi muda yang ingin menyalurkan bakatnya.
Tarkam dan Pordes, Modal Pengembangan Atlet
Kegiatan seperti Tarkam dan Pordes memberi peluang bagi generasi muda untuk mengembangkan kemampuan dan mental juara. Mereka belajar disiplin, kerja sama, dan strategi untuk meraih kemenangan, yang menjadi bekal penting bagi karier olahraga mereka.
Wadah ini juga memperkuat jaringan sosial antarwarga desa dan meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap prestasi lokal. Dengan begitu, olahraga tidak hanya menjadi aktivitas fisik, tetapi juga sarana membangun karakter dan solidaritas.
Menyiapkan Talenta Muda untuk Nasional
Kejuaraan Antarkampung menjadi batu loncatan bagi atlet muda untuk tampil di level yang lebih tinggi. Sri Wahyuni menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah desa dan kabupaten agar bakat atlet muda terus terasah.
Tarkam juga menjadi motivasi bagi generasi muda untuk konsisten berolahraga dan berprestasi. Kegiatan ini memastikan talenta lokal tidak hanya dikenal di desa, tetapi berpeluang meraih prestasi di tingkat provinsi maupun nasional.
Olahraga Desa sebagai Basis Talenta Masa Depan
Dengan keberhasilan penyelenggaraan Tarkam 2025, Kemenpora menunjukkan bahwa olahraga berbasis desa mampu menjadi fondasi pengembangan talenta muda Indonesia. Kegiatan ini memadukan sportivitas, solidaritas, dan pembinaan mental atlet sejak dini.
Melalui Tarkam dan Pordes, generasi muda mendapatkan ruang untuk menyalurkan bakat, belajar disiplin, dan menumbuhkan rasa percaya diri. Dukungan penuh pemerintah desa dan kabupaten menjadi kunci agar olahraga desa dapat berkembang menjadi lompatan besar bagi prestasi nasional.